Tinnitus & Tidur 5 Fakta Ilmuwan Baru Yang Bikin Topik Ini Jadi Trending

oraminternational.org – Tinnitus & Tidur 5 Fakta Ilmuwan Baru Yang Bikin Topik Ini Jadi Trending. Pernah merasa ada suara berdenging di telinga yang nggak bisa hilang? Itu bisa jadi tinnitus, atau gangguan pendengaran yang membuat telinga terus “mendengar” suara yang sebenarnya nggak ada. Tinnitus bukan cuma mengganggu pendengaran, tapi juga bisa mengganggu tidur kamu. Kamu mungkin berpikir kalau itu hanya masalah sepele, tapi ternyata ada banyak penelitian terbaru yang mengungkap fakta-fakta mengejutkan tentang tinitus dan pengaruhnya terhadap tidur.

Tinnitus Bisa Memperburuk Kualitas Tidur

Salah satu fakta terbesar yang baru ditemukan oleh para ilmuwan adalah bahwa tinnitus dapat mempengaruhi kualitas tidur dengan cara yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Gangguan ini ternyata bisa membuat tidur jadi lebih nyaman dan kurang nyenyak, karena suara berdenging di telinga bisa mengganggu konsentrasi dan relaksasi yang dibutuhkan untuk tidur yang berkualitas.

Dalam sebuah penelitian terbaru, ditemukan bahwa orang yang mengalami tinnitus cenderung lebih sering terbangun di malam hari, merasa lebih lelah di pagi hari, dan kesulitan untuk kembali tidur setelah terbangun. Hal ini bisa memperbaiki kondisi fisik dan mental seseorang, karena tidur yang buruk berhubungan erat dengan penurunan daya tahan tubuh dan peningkatan risiko gangguan kesehatan lainnya.

Otak Merespon Tinnitus Saat Tidur

tahukah kamu kalau otak kita tetap merespons tinnitus, meskipun kita sedang tidur? Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa meskipun tubuh kita tampak terlelap, otak kita tetap “mendengarkan” suara yang ditimbulkan oleh tinitus. Ini bisa membuat tidur terasa lebih dangkal dan kurang pulih. Otak yang terus aktif menerima suara yang mengganggu menyebabkan kita tidak mencapai fase tidur yang dalam dan restoratif.

READ  Radiasi, Kesehatan Otak, dan Tidurmu yang Kacau karena HP

Proses tidur kita terbagi dalam beberapa fase, dan salah satu yang paling penting adalah fase tidur dalam (deep sleep). Dalam fase ini, tubuh kita benar-benar pulih dan mengisi ulang energi. Namun, bagi mereka yang mengalami tinnitus, fase ini sering terganggu. Ini menjelaskan mengapa orang dengan tinitus merasa tidur mereka tidak pernah cukup dan tubuh mereka terasa capek meski sudah tidur cukup lama.

Pengobatan Tinnitus Berhubungan Langsung dengan Peningkatan Kualitas Tidur

Kabar baiknya, pengobatan tinnitus ternyata bisa membantu memperbaiki kualitas tidur. Dalam beberapa penelitian terbaru, ditemukan bahwa pasien yang menjalani terapi suara atau terapi kognitif perilaku untuk tinnitus menunjukkan peningkatan kualitas tidur yang signifikan. Terapinya fokus untuk mengurangi dampak psikologis, yang secara langsung mempengaruhi pola tidur.

Para ilmuwan menemukan bahwa dengan mengalihkan perhatian otak dari suara, atau dengan menenangkan sistem saraf, tidur menjadi lebih nyenyak. Beberapa terapi suara bahkan menggunakan suara yang menenangkan, seperti suara alam atau white noise, untuk mengurangi gangguan  dan membantu pasien tidur lebih lelap.

Tidur Buruk Meningkatkan Keparahan Tinnitus

Pernahkah kamu merasa tinnitus semakin buruk setelah tidur yang buruk? Ternyata, ada hubungan dua arah antara kualitas tidur dan tingkat keparahan. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa tidur yang buruk justru dapat meningkatkan intensitas suara yang dihasilkan oleh. Hal ini terjadi karena kekurangan tidur meningkatkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya membuat gejala terasa lebih parah.

Proses ini menciptakan siklus berbahaya, di mana mengganggu tidur, dan tidur yang buruk malah membantu. Penelitian ini menunjukkan pentingnya menjaga kualitas tidur agar gangguan ini tidak semakin parah dan lebih sulit ditangani.

Tinnitus & Tidur 5 Fakta Ilmuwan Baru Yang Bikin Topik Ini Jadi Trending

Tinnitus Dapat Dipicu oleh Gangguan Tidur Seperti Sleep Apnea

Beberapa ilmuwan juga menemukan hubungan antara gangguan tidur seperti sleep apnea dengan peningkatan gejala . Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang berhenti bernapas sesaat saat tidur, menyebabkan gangguan oksigen dalam tubuh dan gangguan tidur yang parah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sleep apnea dapat memicu atau memperburuk.

READ  Semangka: Buah Segar yang Bikin Gigi dan Gusi Tetap Prima

Orang yang menderita sleep apnea lebih rentan mengalami yang lebih intens dan lebih sulit diatasi. Gangguan tidur ini mengganggu aliran darah ke otak dan menyebabkan penurunan kadar oksigen, yang dapat mempengaruhi kesehatan telinga dan pendengaran. Oleh karena itu, mengatasi sleep apnea dengan terapi atau alat bantu pernapasan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dapat membantu mengurangi gejala tinnitus.

Kesimpulan

Tinnitus dan gangguan tidur ternyata lebih erat kaitannya daripada yang kita bayangkan. Faktanya, tidak hanya mengganggu pendengaran, tetapi juga mempengaruhi kualitas tidur kita secara signifikan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gangguan ini dapat menyebabkan tidur yang tidak nyaman, bahkan mengurangi keparahan itu sendiri. Untungnya, ada solusi yang dapat membantu mengatasi masalah ini, seperti terapi suara dan pengobatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications