oraminternational.org – Diabetes Melitus: 5 Penyebab Lain yang Harus Diketahui Selain Gula. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang semakin banyak menyerang masyarakat modern. Banyak orang yang tahu bahwa konsumsi gula yang berlebihan menjadi penyebab utama dari penyakit ini, namun tahukah kamu kalau ada faktor lain yang juga bisa memicu munculnya diabetes? Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kondisi ini bisa berkembang bukan hanya karena pola makan yang salah, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang sering kali terabaikan.
Keturunan: Faktor Genetik yang Tak Bisa Diabaikan
Pernah mendengar ungkapan “diabetes bisa diturunkan”? Ternyata, faktor genetik memegang peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes melitus. Jika salah satu atau kedua orang tuamu menderita diabetes, maka kemungkinan besar kamu juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit ini. Meskipun Anda menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga, faktor keturunan tetap bisa menjadi ancaman.
Namun, bukan berarti kamu tidak bisa melakukan apapun. Mengetahui bahwa diabetes yang ada dalam riwayat keluargamu adalah langkah pertama untuk lebih waspada dan lebih proaktif menjaga gaya hidup sehat. Menjaga berat badan ideal, rutin memeriksakan kadar gula darah, dan menjalani pola hidup sehat tetap penting, meskipun ada faktor genetik yang mengintai.
Stres : Beban Emosional yang Dapat Merusak Kesehatan
Stres mungkin sering dianggap sebagai masalah psikologis saja, tetapi siapa sangka kalau stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi kesehatan fisik kita, termasuk meningkatkan risiko diabetes? Ketika tubuh menghadapi stres, tubuh akan memproduksi hormon-hormon seperti kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Kondisi ini, jika terjadi terus-menerus, bisa memicu gangguan metabolisme yang berakhir pada diabetes.
Bukan hanya masalah pekerjaan atau kehidupan sehari-hari yang bisa menambah beban pikiran, stres emosional dan mental juga berpengaruh besar. Jadi, penting bagi kita untuk belajar mengelola stres dengan cara-cara yang lebih sehat, seperti meditasi, yoga, atau bahkan hanya dengan berbicara kepada orang yang kita percayai. Ini bisa membantu mengurangi risiko berkembangnya diabetes melitus, yang tentunya lebih baik daripada menunggu sampai semuanya terasa terlambat.
Kurang Tidur : Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Kesehatan Metabolik
Siapa yang tak suka tidur yang nyenyak setelah seharian beraktivitas? Tapi, tahukah kamu kalau kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab utama munculnya diabetes? Tidur yang kurang dari 6 jam setiap malam bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur kadar gula darah. Akibatnya, tubuh bisa kesulitan mengatur kadar gula dengan baik, yang akhirnya bisa menyebabkan diabetes.
Namun masalahnya bukan hanya tentang jumlah tidur, tetapi juga kualitas tidur. Tidur yang tidak nyenyak, sering terbangun di tengah malam, atau tidur yang terganggu akibat gangguan kesehatan seperti sleep apnea, bisa berdampak buruk pada metabolisme tubuh. Jadi, pastikan kamu cukup tidur setiap malam, dengan durasi yang cukup dan kualitas tidur yang baik, agar tubuh dapat berfungsi dengan optimal dan terhindar dari diabetes.
Gaya Hidup Sedentari: Duduk Terlalu Lama Bisa Merusak Kesehatan
Di era digital seperti sekarang, kita cenderung lebih banyak duduk di depan layar, baik itu laptop, ponsel, atau televisi. Gaya hidup yang terlalu banyak duduk ini, atau yang biasa dikenal dengan istilah “sedentari”, ternyata berisiko besar dalam memicu diabetes melitus. Ketika tubuh terlalu lama tidak bergerak, metabolisme melambat dan tubuh menjadi kurang efektif dalam menggunakan insulin. Ini bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat dan berakhir pada diabetes.
Mengatasi gaya hidup sedentari sebenarnya cukup mudah. Saya suka lebih sering bergerak setiap hari, entah itu dengan berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan aktivitas fisik ringan lainnya. Diabetes Melitus Dengan cara ini, tubuh bisa lebih efisien dalam menggunakan insulin, dan risiko diabetes pun bisa lebih rendah. Jadi, yuk, jangan terlalu lama duduk! Beri tubuh waktu untuk bergerak.
Obesitas: Hubungan Langsung antara Berat Badan dan Diabetes
Salah satu penyebab utama diabetes melitus tipe 2 adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam memproduksi dan menggunakan insulin, yang pada akhirnya menyebabkan kadar gula darah naik. Lemak yang terkumpul, terutama di area perut, dapat mengubah cara tubuh menggunakan insulin, dan membuat tubuh menjadi lebih resisten terhadap hormon tersebut.
Namun, kabar baiknya, obesitas adalah masalah yang bisa diatasi. Diabetes Melitus Dengan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga, kamu bisa menurunkan berat badan secara efektif dan menurunkan risiko terkena diabetes. Mengurangi asupan kalori, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, serta memilih makanan yang lebih rendah lemak dapat membantu tubuh mencapai berat badan ideal dan mengurangi risiko diabetes.
Kesimpulan
Diabetes melitus memang bukan hanya masalah gula darah tinggi, tetapi bisa dipengaruhi oleh banyak faktor lain yang sering kali terabaikan. Dari faktor genetik, stres, kualitas tidur, gaya hidup sedentari, hingga obesitas semua ini bisa menjadi penyebab yang perlu diwaspadai. Yang penting, Anda tidak harus menunggu sampai terkena diabetes untuk mulai menjaga kesehatan. Mulailah dengan perubahan kecil dalam pola hidup sehari-hari, seperti tidur cukup, mengelola stres, menjaga berat badan, dan berolahraga secara rutin.